Sejarah olahraga dapat mengajarkan kepada kita arti
mengenai perubahan masyarakat dan mengenai olahraga itu sendiri.
Olahraga sepertinya melibatkan kemampuan dasar manusia
yang dikembangkan dan dilatih untuk kepentingannya sendiri, yang sejalan dengan
dilatih demi kegunaannya. Ini menunjukkan bahwa olahraga itu mungkin sama
tuanya dengan keberadaan manusia itu sendiri, yang memiliki tujuan, dan adalah
cara yang berguna untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menaklukkan alam
dan lingkungan.
Namun, jika kita melihat jauh ke belakang bukti-bukti
yang makin sedikit kurang mendukung.
Prasejarah
Banyak penemuan modern di Perancis, Afrika dan Australia
pada lukisan gua (lihat seperti Lascaux) dari jaman prasejarah yang memberikan
bukti kebiasaan upacara ritual. Beberapa dari bukti ini berasal dari 30.000
tahun yang lampau, berdasarkan perhitungan penanggalan karbon.
Lukisan/Gambar-gambar jaman batu ditemukan di padang pasir Libya menampilkan
beberapa aktivitas, renang dan memanah. [1] (http://www.fjexpeditions.com/)
Seni lukis itu sendiri adalah merupakan bukti pada ketertarikan pada keahlian
yang tidak ada hubungannya dengan kemampuan untuk bertahan hidup, dan adalah
bukti bahwa ada waktu luang untuk dinikmati. Ini juga membuktikan aktivitas
non-fungsi lain seperti ritual dan sebagainya. Jadi, meskipun sedikit bukti
yang secara langsung mengenai olahraga dari sumber-sumber ini, cukup beralasan
untuk menyimpulkan bahwa ada beberapa aktivitas pada waktu itu yang berkenaan
dengan olahraga.
Kapten Cook, saat ia pertama kali datang ke Kepulauan
Hawaii, pada tahun 1778, melaporkan bahwa penduduk asli berselancar. Masyarakat
Indian Amerika asli bergabung dalam permainan-permainan dan olahraga sebelum
kedatangan orang-orang Eropa, seperti lacrosse, beberapa jenis permainan bola,
lari, dan aktivitas atletik lainnya. Suku Maya dan Aztec yang berbudaya
memainkan permainan bola dengan serius. Lapangan yang digunakan dahulu masih
digunakan sampai sekarang.
Cukup beralasan untuk menyimpulkan dari sini dan
sumber-sumber bersejarah lainnya bahwa olahraga memiliki akar yang bersumber
dari kemanusiaan itu sendiri.
Ø Cina Kuno
Terdapat artefak dan bangunan-bangunan yang menunjukkan
bahwa orang Cina berhubungan dengan kegiatan yang kita definisikan sebagai
olahraga di awal tahun 4000 SM. Awal dan perkembangan dari kegiatan olahraga di
Cina sepertinya berhubungan dekat dengan produksi, kerja, perang, dan hiburan
pada waktu itu.
Senam sepertinya merupakan olahraga yang populer di Cina
zaman dulu. Tentunya sekarang juga, seperti keahlian orang Cina dalam akrobat
yang terkenal secara internasional.
Cina memiliki Museum Beijing yang didedikasikan untuk
subjek-subjek tentang olahraga di Cina dan sejarahnya.
Ø Mesir Kuno
Monumen untuk Faraoh menunjukkan bahwa beberapa cabang
olahraga diperhatikan perkembangannya dan dipertandingkan secara berkala
beberapa ribu tahun yang lampau, termasuk renang dan memancing. Ini tidaklah
mengejutkan mengingat pentingnya Sungai Nil bagi kehidupan orang Mesir.
Olahraga yang lain termasuk lempar lembing, loncat tinggi, dan gulat.
Ø Yunani Kuno
Banyaknya cabang olahraga sudah ada sejak jaman Kerajaan
Yunani Kuno. Gulat, Lari, Tinju, lempar lembing dan lempar cakram, dan balap
kereta kuda adalah olahraga yang umum. Ini menunjukkan bahwa Kebudayaan militer
Yunani berpengaruh pada perkembangan olahraga mereka.
Pertandingan Olimpiade diadakan setiap empat tahun sekali
di Yunani. Pertandingan tidaklah diadakan hanya sebagai even olahraga saja,
tetapi juga sebagai perayaan untuk kemegahan individu, kebudayaan, dan
macam-macam kesenian dan juga tempat untuk menunjukkan inovasi di bidang
arsitektur dan patung. Pada dasarnya, even ini adalah waktu untuk bersyukur dan
menyembah para Dewa-Dewa kepercayaan Yunani. Nama even ini diambil dari Gunung
Olympus, tempat suci yang dianggap tempat hidupnya para dewa. Gencatan senjata
dinyatakan selama Pertandingan Olimpiade, seperti aksi militer dan eksekusi
untuk publik ditangguhkan. Ini dilakukan agar orang-orang dapat merayakan dengan
damai dan berkompetisi dalam suasana yang berbudaya dan saling menghargai.
Ø Eropa dan Perkembangan Global
Beberapa ahli sejarah- tercatat Bernard Lewis- Menyatakan
bahwa olahraga beregu adalah penemuan Kebudayaan Barat. Olahraga individu,
seperti gulat dan panahan, sudah dipraktekkan di seluruh dunia. Tetapi tradisi
olahraga beregu, menurut para penulis ini, berasal dari Eropa, khususnya
Inggris. (Ada catatan yang berlawanan- termasuk Kabaddi di India dan beberapa
permainan bola Mesoamerica.) Olahraga mulai diatur dan diadakan secara berkala
sejak Olimpiade Kuno sampai pada abad ini. Aktivitas yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan makanan menjadi aktivitas yang diatur dan
dilakukan untuk kesenangan atau kompetisi dalam skala yang meningkat, seperti
berburu, memancing, hortikultur. Revolusi Industri dan Produksi massa
menambahkan waktu luang, yang membolehkan meningkatnya penonton olahraga,
berkurangnya elitisme dalam olahraga, dan akses yang lebih besar. Trend ini
dilanjutkan dengan perjalanan media massa dan komunikasi global.
Profesionalisme menjadi umum, lebih jauh meningkatkan popularitas olahraga. Ini
mungkin kontras dengan ide murni orang Yunani, dimana kemenangan pada
pertandingan dihargai dengan sangat sederhana, dan dihargai dengan daun zaitun.
(Mungkin tidak hanya mahkota daun zaitun, beberapa penulis mencatat.)
Mungkin karena reaksi dari keinginan hidup kontemporer,
terdapat perkembangan olahraga yang paling baik dielaskan dengan post-modern:
extreme ironing sebagai contohnya. Juga ada penemuan baru di bidang olahraga
petualangan dalam bentuk melepaskan diri dari rutinitas kehidupan sehari-hari,
contohnya white water rafting, canyoning, BASE jumping dan yang lebih sopan,
orienteering.